Pesisir Barat, 15 September 2024 – Seorang suplier kayu yang Bernama Willy, yang memasok bahan baku ke salah satu pabrik triplek di Pesisir Barat diduga terlibat dalam praktik pembalakan liar. Aktivitas ilegal ini dilaporkan telah mengakibatkan kerusakan serius pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Pelimbang, sebuah kawasan yang menjadi penopang ekosistem di daerah tersebut.
Berdasarkan laporan dari warga setempat, penebangan kayu secara tidak sah ini telah menyebabkan aliran sungai terganggu, mempercepat erosi, serta meningkatkan risiko banjir dan kekeringan. Karena Sungai Way Pelimbang tersebut mengairi persawahan warga seluas 20 Ha dan merupakan sumber air baku di dua pekon; Way Sindi Hanuan dan Way Sindi.
Masyarakat sekitar yang selama ini menggantungkan hidupnya pada DAS Way Pelimbang mulai merasakan dampak buruk dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
Willy selaku penanggung jawab di lapangan membenarkan aktivitas yang di lakukan mereka, dan menggunakan tiga buah mesin sinso, dan alat berat (excavator).
Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, pihak yang diduga kuat bertanggung jawab adalah seorang suplier kayu yang selama ini diketahui memasok bahan baku untuk pabrik triplek lokal. “Sudah berkali-kali kami melihat aktivitas penebangan di area yang tidak seharusnya, dan hal ini dilakukan tanpa izin yang sah,” ujar sumber tersebut.
Menurut Ketua DPD LSM JSI Lampung, Yusnadi. “Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merusak lingkungan seperti ini. Investigasi akan dilakukan secara menyeluruh, dan jika terbukti, kami akan melaporkan ke pihak terkait,” tegas Yusnadi.
Kerusakan di DAS Way Pelimbang dinilai bisa berdampak jangka panjang bagi masyarakat khususnya di Pekon Way Sindi hanuan dan Way Sindi, terutama dalam hal kelangsungan sumber daya air baku dan potensi pertanian yang bergantung pada aliran sungai tersebut.
Sejauh ini, pihak pabrik triplek, yakni Pak Pirdaus baru akan menanyakan dengan Susrizal selaku pencari lahan, Susrizal ini diketahui adalah juga warga pekon Way Sindi hanuan.
Sampai saat ini pihak pabrik triplek belum memberikan tanggapan resmi mengenai dugaan keterlibatan suplier mereka dalam aktivitas pembalakan liar ini.
Sementara itu, Peratin Way Sindi Hanuan, Wawan Kurniawan, ST, Ketika dihubungi mediatopanri.com, mengatakan bahwa aktivitas di DAS tersebut, tidak tahu sama sekali.
Masyarakat dan pemerhati lingkungan berharap agar pihak berwenang segera bertindak sebelum kerusakan semakin meluas.
Gas Tipis tipis…. Tunggu berita selanjuntnya…………